Tempat yang nyaman, kursi yang empuk, fasilitas yang lengkap serta service yang ramah tak heran bila hal-hal tersebut membuat Anda tak ragu untuk betah atau duduk berlama-lama disebuah café. My Cha adalah salah satu café minuman yang memiliki fasilitas dan service seperti diatas. Saat ini My Cha tengah menjadi buah bibir dikalangan anak muda khususnya mereka yang gemar kongkow-kongkow di Entertainment X’nter (eX), Jakarta Pusat. Persisnya My Cha berada di level 1 (next to Q Billiard / dekat restaurant cepat saji asal Jepang). My Cha memiliki motto “fun, fresh, healthy” kata fun disini terealisasi pada konsep outlet merek lokal ini yaitu bernuansa hijau pada sebagaian warna kursi, atap dan dindingnya dengan tambahan ornament kaca berbentuk daun, melambangkan daun teh dimana teh sebagai minuman utamanya. Pencahayaan ruang yang menenangkan dan hangat dimana lampu-lampu bulat gantung yang futuristic melambangkan kesan modern dan berjiwa muda tertata unik berpadu menjadi bagian interior tersebut. “Kami memakai bahan semua fresh yaitu menu tersebut adalah kreasi sendiri a la My Cha, salah satunya yang menjadi signature-nya adalah My Cha Milk Tea yaitu menggunakan black tea dan susu jadi rupa dan rasanya semacam teh tarik.

     Menurut Lucia, My Cha Milk Tea sudah sangat cocok dilidah para pelanggan My Cha karena rasa milky-nya yang menonjol dibandingkan di outlet lain. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meskipun My Cha merek lokal namun 90% ingredient yang digunakan adalah import dari Taiwan terutama mulai dari daun teh, gula cair dan beberapa topping ingredients seperti pearl, pudding, grass jelly, coffee jelly dan red bean. Selebihnya yang 10% adalah ingredients lokal salah satunya jelly konyaku atau agar-agar buah leci dan kopi robusta dari Indonesia untuk minuman kopinya. Untuk rasa buah My Cha menggunakan fruity concentrate. Ada 4 basic tea yang digunakan oleh My Cha yaitu Black Tea, Roasted Tea, Oolong Tea, dan Tieguanyin. Masing-masing teh tersebut memiliki rasa dan aroma yang berbeda-beda. Khusus untuk Tieguanyin yang merupakan chinese tea ini adalah campuran antara Oolong Tea dan Jasmine Tea jadi rasa oolong tea yang pekat berpadu dengan aroma bunga jasmine. Tieguanyien dipercaya dapat mengatasi obesitas dan stress. Dari sekitar 48 menu ada beberapa menu favorite lainnya seperti Macha Red Bean Milk Tea, Grapefruit Green Tea, Plum Green Tea, Fresh Milk with Grass Jelly, Yakult Green Tea, Yakult Grapefruit dan sebagainya. Yang terbaru saat ini adalah Red Velvet Bubble Tea. My Cha ditawarkan dalam 2 ukuran yaitu regular dan large. Untuk ukuran regular ditawarkan mulai dari harga Rp. 15.000 dan seterusnya. Ukuran large mulai dari harga Rp. 17.000. Untuk menambah topping dikenakan tambahan Rp. 3.000 kecuali topping coffee jelly dan red bean sebesar Rp. 5.000,-.

"My Cha memiliki motto “fun, fresh, healthy” kata fun disini terealisasi pada konsep outlet merek lokal ini yaitu bernuansa hijau pada sebagaian warna kursi, atap dan dindingnya dengan tambahan ornament kaca berbentuk daun, melambangkan daun teh dimana teh sebagai minuman utamanya."

Pojok Camilan

     Begitulah My Cha menyebut aneka sajian snack-nya karena sepanjang Pastry & Bakery singgah ke beberapa outlet minuman bubble tea di Jakarta hanya My Cha saja yang menyediakan tambahan menu selain menu minuman. Untuk satu porsi snack My Cha memang agak perlu merogoh kantong yang agak dalam sekitar Rp. 19.000 hingga Rp. 40.000. Harga tersebut sebanding dengan cita rasa yang didapat karena My Cha menggunakan tepung impor asal Taiwan yaitu tepung yen untuk melumuri beberapa snack diantaranya chicken wing, calamari, french fries, chicken popcorn, chicken skin dan chicken chop. Selain di eX, My Cha juga dapat ditemukan di outlet-outlet express mereka seperti di Carrefour Bintaro, Sektor VII CBD, Carrefour Puri Indah dan Carrefour MT. Haryono.