Yuk Ketahui Lebih Dekat Sejarah Hangatnya Kue Putu
- Kategori Induk: ROOT
- Diperbarui pada Sabtu, 18 Juni 2022 13:01
- Diterbitkan pada Sabtu, 18 Juni 2022 13:01
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2956
- 18 Jun
Siapa disini yang tidak kenal dengan kue putu? Kue putu ayu atau kue putri ayu adalah salah satu jajanan atau kudapan tradisional Indonesia yang dibuat dengan cara dikukus.
Kue putu baru-baru ini menjadi buah bibir masyarakat di media sosial. Setelah seorang ilustrator, Alfeus Christie, mengunggah karya ilustrasinya tentang kue putu beberapa hari yang lalu di akun Instagram pribadinya. Kue tradisional Indonesia tersebut memiliki beberapa jenis. Diantaranya kue putu hijau, kue putu putih, kue putu daun pisang dan kue putu bugis. Namun, yang sering dijumpai dibeberapa daerah adalah kue putu hijau atau putih yang berisi gula merah atau gula aren.
Putu Ayu adalah bagian dari kue “putu” yang berasal dari kuliner Tiongkok dan berkembang di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand. Pembuatan kue putu dapat dilihat dari penggunaan bambu sebagai wadah silinder pembuatan penganan beraroma gurih.
Putu ayu sendiri sebagai salah satu jenis kue basah yang empuk dan lembut, kue ini berasal dari jawa tengah. putu ayu merupakan jajanan tradisional yang hingga kini mesih popular di kalangan masyarakat.
Sesuai Namanya, ayu dalam Bahasa jawa berarti “cantik”, karena dari sisi visual kue ini terlihat cantik dan menarik. Tidak hanya tampilan yang cantik dan menarik, kue putu ayu juga kerap disebut dengan kue putri ayu.
Walaupun memiliki nama yang sama dengan kue putu, namun bahan dasar yang digunakan sangatlah berbeda.Kue putu ayu ini menggunakan beberapa bahan yang biasa digunakan pada pembuatan bolu kukus. Persamaan kue putu dan putu ayu pada pemakaian parutan kelapa sebagai baluran luar atau hiasan. Gurihnya kelapa parut dan manisnya gula merupakan perpaduan yang sangat lezat.
Kue putu ayu ini biasanya di hidangkan pada saat acara keluarga seperti selametan, hajatan, arisan dan lainnya. Kue putu ayu ini memiliki bentuk dan warna yang sangat indah, biasanya kue ini berwarna hijau dan merah muda. Seiring berkembangnya zaman, banyak orang yang mengkreasikan warna pada kue putu ayu ini, misalnya saja seperti warna kuning, biru, coklat dan lainnya. Hal ini dilakukan agar dapat memikat para konsumen agar tidak kalah saing dengan kue-kue modern lainnya. Karena putu ayu ini memiliki warna yang menarik, tektur yang lembut dan rasa yang sangat lezat, kue ini dapat dinikmati oleh semua kalangan baik anak dibawah umur hingga lansia.
Kue putu ini memiliki rasa yang sangat enak dan lembut Ketika disantap. Kue putu ayupun memiliki aroma yang sangat harum, karena terdapat campuran daun pandan dan kelapa parut di dalamnya. Banyak penjual Putu Ayu keliling mengganti bambu dengan pipa PVC dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan penggunaan pipa PVC berbahaya bagi kesehatan. Sementara, pelaku kuliner kelas elite seperti toko kue dan bakery, sudah menggunakan alat-alat cetak pengukusan berstandisasi, terutama terkait higienitas kudapan yang dibuat. Dalam perkembangannya, Putu Ayu di Sulawesi Selatan tidak hanya menggunakan tepung beras atau tepung terigu, namun menggunakan beras ketan hitam.
Dulunya kue putu ini dipopulerkan oleh orang Jawa dan Sulawesi, sebelum menyebar ke berbagai daerah di Indonesia atau bahkan ke luar negeri. Dilansir di laman Wikipedia kue putu diciptakan sekitar tahun 1630 di Desa Wanamarta, Jawa Timur, saat Ki Bayi Panurta meminta santrinya menyediakan hidangan pagi.
Umumnya, pedangang kue putu berjualan malam hari. Lalu uniknya setiap pendagang putu pasti membunyikan suara yang khas. Suara pedagang kue putu tersebut berasal dari uap yang keluar alat kukus yang digunakan. Suara tersebut menjadi identitaa yang melekat kepada pedagang putu. Hingga sekarang kue putu masih dapat dijumpai dibeberapa daerah di Indonesia. Dan semoga kue putu menjadi makan tradisional yang akan terus dilestarikan sampai cucu-cucu kita kelak. *PB