Sesuai dengan visinya, Superoti ingin menjadi makanan kesukaan keluarga Indonesia. Sosok Hari Darmawan adalah pionir dan penggagas dari sajian ringan tersebut. Dikenal sebagai pengusaha yang selalu bergerak dibidang bisnis retail bersama Matahari Department Store, Hari Darmawan juga berpandangan jika kini sudah saatnya roti bukan lagi makanan mewah sehingga harus bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Berangkat dari pandangan tersebut, ketika Hari Darmawan tengah membangun satu mal di Cilegon dimana mal tersebut juga diperuntukan bagi golongan menengah bawah dilihat olehnya bahwa pada saat itu tidak ada satu pun toko di dalam mal tersebut yang menjual roti. Padahal roti dinilainya kini sudah menjadi salah satu makanan pokok. Maka dari peristiwa tersebut lahirlah toko roti pertama, Superoti. Kehadiran Superoti pada saat itu nyatanya mendapat sambutan hangat oleh masyarakat sekitar. Pasalnya, Hari tidak hanya menawarkan sajian aneka cita rasa mewah dan lezat dari sebuah roti namun juga dengan harga jual yang ditetapkan olehnya yaitu 30% lebih rendah dari harga roti yang dijual produsen lain pada tingkat kualitas dan rasa yang sama. Sehingga hingga kini penilaian yang melekat dimasyarakat Indonesia atas eksistensi Superoti adalah roti enak dan hemat.
Ingin Raih Langganan Semua Kalangan
Menilai dari kualitas dan cita rasa yang dihasilkan dari produk-produk Superoti dimana Superoti mampu menghasilkan kualitas dan cita rasa yang sekelas dengan produsen penghasil roti branded yang dikonsumsi oleh masyarakat kelas atas maka tak menutup kemungkinan jika Superoti juga bisa meraih pelanggan dari lapisan tersebut. “Yang membedakan Superoti dengan lainnya adalah kita memiliki kualitas lebih enak baik dari rasa dan kelembutan rotinya. Untuk harga juga kan jarang-jarang di mal ada harga segitu sehingga kita ingin menjangkau seluruh lapisan dari bawah hingga atas dengan harga murah dan kualitas terbaik,” ujar Teguh Widodo selaku Operation Manager. “Soal tidak untung kalau harga kan sudah ada yang menghitung,” tambahnya. Ternyata selain itu dibalik penawaran harga yang amat sangat terjangkau dengan kisaran hatga Rp. 3.500 hingga Rp. 5.000 untuk per potong roti ditambah kualitas produk sekelas roti branded lainnya, Superoti melakukan penekanan biaya pada soal penyewaan tempat. Seperti kunjungan Pastry & Bakery beberapa waktu lalu di salah satu outlet ke-56 di Season City Mal, Jakarta Barat, tampak outlet Superoti yang sangat minimalis. Dilengkapi dengan mini gudang dan kitchen tempat roti-roti tersebut diproduksi, outlet tersebut hanya terdiri dari 5 rak 3 tingkat dalam bentuk memanjang untuk tempat meletakkan display roti-rotinya. Tidak ada bangku dan kursi yang disediakan untuk menikmati roti ditempat. Seluruh pembeli melakukan sistem take away. Roti-roti pun dibuat baru setiap hari alias fresh from the oven dan terbungkus rapi didalam kemasan plastik. Disarankan karena roti buatan Superoti tidak menggunakan bahan pengawet sehingga hanya dapat bertahan selama satu hari saja. Ada baiknya sehabis membeli langsung dinikmati. Superoti memiliki varian 120 item produk yang terdiri dari 4 jenis yaitu roti manis, roti tawar, kue bolu dan donut. Produk-produk tersebut diklasifikasikan kembali kedalam tiga kategori yaitu basic item, trend item dan promo item. “Basic item yaitu roti-roti yang menghasilkan omzet sampai 80% contoh roti abon, cokelat dan keju. Basic item ini adalah produk-produk yang sangat dicari dan diminati oleh konsumen. Trend item adalah roti-roti yang digemari oleh konsumen saat ini yang menjadi favorite adalah roti keju, cokelat, roti sobek isi cokelat, nanas, srikaya dan keju. Terakhir adalah promo item yaitu produkproduk yang merupakan bagian dari strategi marketing supaya konsumen mendapat nilai lebih karena berbelanja di Superoti,” jelas Teguh
Jaringan Pemasaran Ke Seluruh Indonesia
Menurut rencana, Superoti selain di hadir dalam mal-mal, nantinya Anda akan menemukan outlet Superoti di stasiun, pasar tradisional, mini market, dan lain-lain dimana pusat titik keramaian berkumpul. Ini merupakan salah satu dari strategi engembangan bisnis Superoti selain membidik target dari seluruh lapisan masyarakat dengan menciptakan kualitas dan cita rasa roti yang terbaik. “Target 2013 itu kita harus buka 100 toko jadi saat ini sudah ada 57 outlet dan nanti kedepannya harus menjadi 100 outlet, rata-rata baru berada di mal-mal dulu,” ujar Teguh. Ke-57 outlet tersebut saat ini memang baru berada di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, namun Superoti menargetkan sekitar 370 outlet yang diharapkan bisa menjangkau wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dalam dua tahun kedepan pada tahun 2014 nanti.