Bisnis Bakery, Bisnis Untuk Semua
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Sabtu, 31 Desember 2011 17:59
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 11615
- 31 Des
Belakangan ini banyak orang tertarik menginvestasikan uangnya untuk membuka bisnis bakery, cake shop hingga café bakery. Di atas kertas, bisnis ini sangat menguntungkan. Padahal untuk memulai bisnis ini memerlukan dana yang tidak sedikit.
Bisnis ini banyak dilirik oleh semua orang, karena selama manusia membutuhkan makan, maka bisnis ini akan tetap terus berjalan. Siapa saja yang cocok menjalankan bisnis bakery?
Bisnis bakery saat ini memang sangat menggiurkan, walaupun roti bukan makanan utama masyarakat Indonesia, namun produk bakery masih tetap bisa memperoleh peluang. Bayangkan, dari jumlah rata-rata 238 juta penduduk Indonesia, kita ambil 1% sebagai konsumen roti serta produk turunan dari bakery, masih terdapat sekitar 2.3 juta sebagai sasaran konsumen. Jeli melihat peluang, membuat bisnis bakery tetap bisa bertahan hingga saat ini dan makin berkembang melayani kebutuhan masyarakat.
Pastry&Bakery mencoba menggali pendapat pakar dan praktisi mengenai kiat berbisnis bakery. Anda bisa simak bagaimana Heru Laksana pemilik, pengelola Maison Weiner Bakery&Cake Shop juga dikenal sebagai pengajar di beberapa kursus terkenal di Jakarta, Haryanto Makmoer Technical Service Manager PT Sinar Meadow International Indonesia sekaligus pengajar dan konsultan bakery, Chendawati Gunawan pengelola dan pengajar LPK Ny. Liem Bandung, Lenny Widjaja pemilik dan pengelola Strawberry Baking Course, serta Yoko Sulistio pelaku bisnis dan pemilik es krim La Reassa, resto Panecook dan kedai permen cokelat de Chocola. Mereka akan berbagi kepada Anda mengenai mengelola bisnis bakery, café dan seluk beluknya berdasarkan pengalaman serta pengamatan yang mereka lakukan selama ini.
Bagi Anda yang ingin terjun ke dalam bisnis bakery atau food service, perbincangan ini bisa Anda simak, karena banyak hal yang bisa kita petik untuk mempersiapkan diri terjun ke dalam bisnis ini. Sedangkan untuk Andayang sudah mendalami bisnis food service dan bakery, tak ada salahnya untuk melakukan review mengenai bisnis yang sudah Anda jalankan hingga saat kini untuk semakin menggenjot sukses.
Menurut Anda, siapakah yang cocok mengelola bisnis bakery, café atau bisnis yang berkaitan dengan makanan?
Lenny Widjaja: Siapa saja bisa terjun dalam bisnis bakery. Hal ini mungkin sebagai salah satu dampak dari pesatnya pertumbuhan/ perkembangan alat-alat teknologi produksi dalam bidang makanan yang menuntut seorang pelaku kuliner untuk tidak hanya memiliki pengetahuan dan penguasaan resep serta proses produksi yang baik namun juga harus memiliki kemampuan dalam penggunaan alat-alat produksi yang saat ini semakin canggih dan beragam.
Chendawati Gunawan: Asalkan ia memiliki kemauan belajar, mau bekerja keras, tidak gampang menyerah, pasti bisa menjalankan bisnis bakery. Sebenarnya menjalankan bisnis apapun tidak akan bisa maju jika tidak memiliki karakter yang baik.
Haryanto Makmoer: Bisnis bakery bisa dijalankan oleh siapa saja, asalkan memiliki ketertarikan dan passion untuk mewujudkan keinginan tersebut. Karena menurut saya pribadi, kesuksesan
Heru Laksana: Bisnis bakery cocok untuk orang yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kebisaan. Seseorang yang merencanakan bisnis bakery haruslah memiliki kemauan atau keinginan untuk berbisnis bakery. Setelah mengetahui keinginan, maka ia harus mempersiapkan modal, waktu dan tenaga. Jangan lupa faktor kebisaan atau kemampuan juga harus dimiliki, artinya harus mengerti proses produksi. Bisa saja produksi diserahkan kepada baker, namun tak ada salahnya kalau kita juga harus bisa atau memahami proses produksinya. Yang terakhir adalah dukungan dari keluarga yang terdekat. Dukungan positif dari keluarga bisa menjadikan pemicu semangat dan support terbaik.
Yoko Sulistio: Memulai bisnis yang berbasis produksi makanan atau bakery harus memiliki pola pikir yang terbuka. Karena dengan memiliki pola pikir yang terbuka akan bisa menerima masukan, jeli melihat ide pengembangan bisnis dan luwes berhadapan dengan semua kalangan.
Ada kecenderungan di masyarakat bahwa bisnis berbasis makanan, baik bakery, café, restoran banyak dijalankan oleh perempuan?
Heru Laksana: Siapa pun yang menjalankan bisnis bakery tidak bisa dilihat dari gender. Kalau mau dibandingkan, kebanyakan chef dan baker profesional itu laki-laki. Tenaga mereka lebih kuat, jam kerja juga relatif lebih panjang, problem juga lebih sedikit. Walaupun perempuan jika bekerja sebagai chef di hotel sangat mandiri, tapi kalau sudah menikah, mau tak mau akan berpikir mengenai masalah domestik, harus masak apa di rumah, mengurus anak dan lain-lain. Saya sendiri melihat bisnis bakery bukan bisnis yang mudah untuk perempuan. Awalnya memperoleh pesanan dan dilakukan di waktu senggang, pada saat pesanan mulai banyak, mulai mengeluhkan kekurangan waktu. Saya sendiri melihat bisnis bakery bukan bisnis main-main, karena untuk bisa bersaing dengan bakery lainnya memerlukan tenaga dan pikiran yang serius.
Haryanto Makmoer: Saya juga kurang setuju ada pengkotakkotakan bahwa bisnis bakery atau bisnis kuliner lebih cocok jika dikerjakan oleh perempuan. Seperti pendapat awal saya, bisnis ini adalah bisnis passion, dilakukan dengan hati. Dalam bisnis bakery, walaupun menurut pakar suatuproduk A adalah produk yang bagus, jika tidak laku namanya bukan produk yang bagus. Produk yang bagus adalah produk yang disukai oleh pembeli. Jadi, dalam bisnis bakery, roti yang bagus dan enak adalah roti yang disukai pembeli. Pebisnis ditantang untuk bisa memenuhi ekspektasi pembeli, harus jeli dengan keinginan pembeli. Kuncinya adalah mau mendengarkan kemauan pembeli. Semakin pebisnis bakery mau mendengarkan konsumen, maka kesuksesan bisa diraih. Jadi, sukses tidaknya bakery tidak ditentukan siapa yang menjalankan, tapi siapa yang peka dengan kemauan konsumen.
Yoko Sulistio: Kebetulan karena saya perempuan, tidak ada masalah siapa yang menjalankan. Kebetulan saya memang tertarik menjalankan bisnis food service, jika bisnis ini dijalankan oleh pria tidak ada masalah. Yang penting dalam berbisnis food service kita harus memiliki ciri khas, jangan sekadar mengekor kesuksesan dari pebisnis lain. Menjadi seorang business woman bukanlah hal yang mudah, apalagi akan ada banyak waktu untuk keluarga tercinta yang akan tersita. Tapi meskipun demikian, tetap saja banyak wanita yang ingin berkecimpung di dunia bisnis, baik membuka usaha rumahan ataupun membuka usaha dengan skala yang lebih besar. Perempuan masa kini sudah sangat maju dan produktif. Apalagi saat ini, berbagai teknologi ikut mendukung perkembangan mereka untuk semakin kreatif dalam berkreasi. Pada dasarnya perempuan memiliki banyak ide kreatif yang harus disalurkan, jadi pasti banyak hal-hal baru yang bisa didapat dari seorang perempuan. Selain itu, di balik kesuksesan seorang perempuan, banyak dilatar belakangi oleh dukungan keluarga. Tanpa dukungan dari keluarga semua akan nihil. Perempuan yang sukses dengan bisnis, tetap saja harus kembali ke kodratnya sebagai wanita yaitu sebagai seorang istri dan ibu.
Chendawati Gunawan: Saya melihat potensi perempuan lebih besar, karena bisnis makanan berawal dari rumah, bisa dikerjakan sambil mengurus keluarga. Tapi tak sedikit kolega saya yang menjalankan bisnis makanan adalah laki-laki. Jadi sebenarnya asalkan mampu, bisa siapa saja menekuni bisnis ini. Buat perempuan yang menjalankan bisnis makanan, terutama bisnis yang dirintis dari rumah bisa dijalankan sambil mengasuh anak, mengurus keluarga.
Lenny Widjaja: Saat ini para perempuan semakin menyadari bahwa sebenarnya bisnis bakery atau bisnis food service bukan lagi suatu pilihan karir yang bisa dilaksanakan sambil mengurus keluarga. Makin banyak perempuan yang menyadari, jika bisnis bakery atau food service yang dirintis dari rumah jika dijalankan secara konsisten dan profesional dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan. Lebih dari itu dapat dijadikan sebagai profesi yang menyenangkan jugamembanggakan.
Karakter apa yang harus dipupuk untuk bisa menjadi pebisnis bakery?
Chendawati Gunawan: Jangan mudah menyerah! Terutama pada saat kita menemui suatu masalah, karena tiap problem yang timbul selalu ada solusinya. Yoko Sulistio: Jangan mudah terpengaruh, karena dalam menjalankan bisnis ini harus kreatif dan jeli melihat peluang. Bisa saja kita menjalankan bisnis di lapangan yang sama, tapi jika tidak mudah terpengaruh akan bisa memiliki ciri khas dan menjadikan lebih menonjol dibandingkan dengan produk serupa.
Lenny Widjaja: Selalu bersika terbuka, jangan menganggap teman satu profesi adalah saingan. Karena dengan menjalin pertemanan akan membuka networking dan bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman.
Haryanto Makmoer: Jangan malas untuk melakukan survei kecil-kecilan pada saat berniat membuka bakery atau memperkenalkan produk baru dari bakery Anda. Ini adalah langkah untuk menjadi pengusaha yang jeli dan peduli dengan keinginan pelanggan.
Heru Laksana: Jangan menjadikan uang sebagai tujuan utama. Keberuntungan antara satu sama lain berbeda. Ciptakan produk yang baik dan bisa dipertanggung jawabkan. Jika sudah sukses jangan berhenti untukbelajar, mempelajari trik-trik baru atau tren baru.
Jadi, sisihkan rasa ragu Anda untuk memulai bisnis di dunia pastry dan bakery serta food service. Tak ada yang harus ditakutkan, karena intinya untuk bisa maju adalah berani melakukan inovasi. Segera wujudkan impian Anda, jangan tunda lagi.
Kiat Sukses Bisnis Bakery
Tidak ada salahnya sebagai Anda yang tertarik dengan bisnis bakery untuk ‘mencontek’ kiat sukses dari pakar serta pengusaha yang sudah lebih dahulu menerjuni dan sukses mencetak keuntungan.
Lenny Widjaja
• Cintai profesi kita dan lakukan pekerjaan kita dengan sukacita
• Selalu berikan yang terbaik yang kita punya
• Jangan pernah ada kata stop untuk belajar
• Selalu berinovasi dan ciptakan diferensiasi.
Chendawati Gunawan
• Rajin untuk menggali ide agar dalam menjalankan bisnis memiliki ciri berbeda dengan yang lain
• Mau melakukan inovasi agar tetap maju dan tidak tertinggal dengan pebisnis lain
• Menjadi pengusaha harus mau berlelah-lelah jangan mudah menyerah jika menemui suatu masalah
Yoko Sulistio
• Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan usaha apa yang akan kita jalankan.
• Tentukan target marketnya.
• Pilih lokasi sesuai dengan produk yang akan dijual, dekat dengan sasaran target market.
Haryanto Makmoer
• Harus jeli melihat pasar.
• Rajin melakukan uji coba rasa atau produk sekaligus memperkenalkan produk.
• Targetkan omzet yang akan dicapai, dengan memiliki target omzet akan lebih jelas tujuanyang akan kita capai.
• Bagi calon pemilik bakery perhatikan segmennya apa, masuk ke kelas apa, wilayah bakery akan dibuka dimana, karena wilayah juga mempengaruhi gaya hidup dan kecenderungan memilih produk bakery.
• Jangan lupa untuk fokus, jangan melenceng kemana-mana. Kalau sudah menentukan produk sebaiknya tentukan fokus karena akan mempermudah meraih sukses.
Heru Laksana
• Sebagai pengusaha bakery, harus mengerti karakter bahan-bahan, hingga cara membuat. Tak harus bisa turun ke bagian produksi, jika ada masalah bisa membantu problem solving.
• Jangan pernah setengah hati melakukan pekerjaan yang sudah Anda pilih.
• Jadikan keluarga sebagai pendukung dalam bisnis Anda. Adanya dukungan dari pasangan atau keluarga bisa membuat lebih bersemangat.