Konsep Terbuka Atmosfir Tradisional
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Sabtu, 06 Februari 2010 18:25
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 5278
- 06 Feb

Tak hanya kuenya yang ala Jepang, outletnya pun dikembangkan dan dioperasikan oleh perusahaan Jepang, Japan Cookies (JC) Ltd. JC Ltd mengaplikasikan konsep outlet terbuka, yang membuat outlet ini tampil beda dibanding outlet lain pada umumnya di Tokyo Main Station.
Modifikasi
Stan ini men-display kue mochi atau yapun mau che dalam Bahasa Taiwan dengan wadah terbuka. Sehingga pengunjung bisa dengan leluasa melihat, memegang, sampai memilih varian produk mochi yang mereka minati. Bahkan pengunjung pun mencicipinya—karena stan ini menyediakan potongan-potongan kecil mochi untuk dicoba (tester).

Pastry & Bakery mencicipi salah satunya, dan mendapati kue ini bertekstur kenyal—seperti kue dari bahan tepung kanji pada umumnya. Dengan isi seperti gula halus berwarna putih.
Ada beberapa item yang bagian atasnya ditaburi gula putih untuk menguatkan citra kue bercitarasa manis. Di antara pada item dengan isi bercitarasa original, kacang hitam, dan teh hijau.
Pada mochi dengan isi bercitarasa cokelat, kacang, strawberry, peach, ada taburan gula putih yang sudah diberi esens sesuai citarasa isinya. “Taburan gula ini untuk menguatkan citarasa kue secara keseluruhan. Ini hasil modifikasi kami, dan hasilnya jauh lebih laris,” imbuh Ming, membuka sedikit rahasianya.
Harganya 100 NT$ (sekitar Rp 29.000) per buah. Dengan minimum pembelian 1 boks isi 4 kue.
Nampan kayu
dan kimono

Ming mengungkapkan, outlet ini bisa menjual sekitar 2000 (500 boks) kue mochi per hari. “Pembeli kami tak hanya warga lokal, tapi juga wisatawan mancanegara. Antara lain dari Thailand, China Daratan, Malaysia, Indonesia, dan bahkan Amerika Serikat. Mereka pada umumnya membeli produk kami untuk oleh-oleh. Karena kue ini bisa tahan sekitar 1 minggu bila disimpan dalam lemari es.”
Sukses JC Ltd di Taipei mengindikasikan bahwa kue tradisional dari satu negara punya potensi menjadi produk yang laris di negeri orang. Namun perlu didukung strategi memikat pelanggan. Termasuk strategi penataan outlet, yang memudahkan calon pembeli mengenali produk, dan merasakan atmosfer tradisional (kultural) di negara asal makanan itu.