Sriboga Customer Center "Pusat Pelatihan dan Inovasi Untuk Pelanggan"
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Jumat, 17 Februari 2012 22:11
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 11361
- 17 Feb
PT. Sriboga Ratu Raya (SRR) membuka gerai layanan Sriboga Customer Center (SCC) yang kedua di Semarang, akhir minggu September lalu. Bagaimana perkembangan Sriboga dan apa saja service yang diberikan?
SCC Cabang Semarang ini berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 19 Semarang. Sebelumnya, SRR juga telah membuka kantor layanan konsumen serupa di Surabaya. Rencananya, kantor layanan ini akan diadakan di tiga kota besar Indonesia: Surabaya, Semarang, dan Jakarta.
Gedung SCC ini akan berfungsi sebagai pusat pelayanan dan interaksi SRR dengan konsumen dan pelanggan setianya serta setiap pihak yang ingin mengetahui info lebih jauh tentang aneka produk tepung terigu keluaran PT Sriboga Ratu Raya. Pengadaan SCC ini bermula dari keprihatinan SRR pada kondisi jarak dan waktu yang harus ditempuh oleh konsumen saat ingin mengajukan pertanyaan maupun pelatihan memasak, “Di Semarang, pelanggan harus menempuh jarak cukup jauh untuk mencapai pabrik kami di Tanjung Mas. Belum lagi kondisi jalan untuk menuju ke sana cukup menyulitkan”, tutur Rike Sundari, Product Management & CRM Sriboga, yang menjadi tuan rumah acara pembukaan hari itu. Perempuan berkerudung yang akrab disapa Rike itu juga menjelaskan bahwa adanya SCC ini juga akan menjadi semacam “laboratorium” pengembangan varian tepung sesuai keinginan konsumen.
Meminimalkan Keluhan
Dalam sambutannya, President Director Sriboga Alwin Arifin mengharapkan keberadaan SCC ini dapat mendekatkan jarak antara SRR dengan pelanggan untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal sehingga dapat menurunkan jumlah keluhan yang selama ini terjadi. “Saya ingin SCC ini dapat menjadi bagian aktif dari SRR dan mampu melakukan terobosan-terobosan baru”, katanya. Ia juga mengharapkan keluhan pelanggan dapat ditangani dengan cepat dan tuntas. “Tahun 2012, tingkat komplain harus sudah menurun lima puluh persen”, himbau orang nomor satu di perusahaan ini.
Salah seorang perwakilan mitra kerja SRR, Yeni Susianti dari CV Surya Kencana mengungkapkan, SCC memiliki potensi untuk menjadi sarana penyelesaian keluhan pelanggan dengan lebih cepat sehingga akan meningkatkan nilai positif perusahaan di mata pelanggan. Sementara itu, salah seorang perwakilan dari pelaku Usaha Kreatif Menengah - Karya Boga Jepara, menyatakan terima kasihnya atas kemitraan yang telah dijalin selama ini antara UKM dengan pihak SRR. “Kami berharap PT Sriboga Ratu Raya juga tetap memberikan pelatihan pada kami, kalangan UKM, agar dapat berinovasi terus dengan produk kami,” harapnya.
Peresmian gedung ini diawali dengan doa yang kemudian diikuti pemotongan nasi tumpeng oleh para komisaris perusahaan. Seremoni tersebut menandakan harapan akan keselamatan dan kelancaran kerja unit SCC ini di masa mendatang. Selanjutnya, Presiden Direktur melakukan pemotongan pita di pintu masuk dan mengajak para tamu melihat-lihat isi kantor di dalam gedung 3 lantai tersebut.
Dalam acara peresmian tersebut, SCC juga meresmikan berjalannya kelas memasak (Cooking Class) angkatan pertama. Para peserta terlihat sedang mempraktekkan pembuatan adonan roti manis dan donat ketika para tamu naik ke lantai 2 tempat Baking Clinic berada.
Produk Sriboga Ratu Raya
Sriboga Ratu Raya sudah berkecimpung di bidang industri tepung terigu sejak 1995. Saat ini aneka produk olahan SRR telah dikenal luas oleh kalangan pelaku usaha olahan makanan berbahan dasar tepung terigu. Beruang Biru, Tali Emas, dan Pita Merah adalah produk seri Premium Quality yang telah dikenal luas di kalangan masyarakat dan termasuk kategori regular yang mudah ditemui di pasaran. Sementara pelaku industri menengah atas pasti telah akrab dengan produk seri Naga, yaitu Naga Merah, Hijau, Emas dan Biru yang lebih akrab digunakan sebagai pembuat mie dan variasi macaroni.
Dalam perkembangannya, SRR juga telah mengembangkan produk unggulannya yang dikategorikan sebagai Sriboga Flour Prime Quality. Variannya menggunakan nama Jepang seperti Hime, Ninja, dan Double Zero. Rike menjelaskan bahwa penggunaan nama-nama tersebut bukannya tanpa alasan. “Kami menamai produk-produk tersebut dengan kata-kata Jepang sebab kualitas mereka memiliki karakteristik yang sama berkualitas dengan tepung impor dari Jepang”, ujarnya. Selama ini produk tepung dari Jepang dikenal akan kualitas teksturnya yang lebih halus dan warnanya yang putih seolah tanpa ash.
“Kami berusaha mengakomodasi para pelanggan yang menginginkan kualitas terbaik tepung terigu untuk produk olahannya, terutama mereka yang terbiasa dengan tepung impor.” Rike menegaskan bahwa produk-produk tersebut merupakan produk super prime yang sangat dijaga kualitasnya oleh SRR.
Mengapa super prime quality? Karena dengan tingkat Minolta Color – L minimum 92, produk tepung seri Prime Quality ini bisa dikatakan nyaris sempurna. Minolta Color adalah salah satu metode yang sering digunakan untu mengukut tingkat warna tepung. Sering juga disebut dengan Minolta Chroma Meter Test, angkat 100 berarti putih sedangkan 0 berarti hitam. Kadar ash di dalam produk-produk ini juga hanya mencapai angka maksimal 0,5 persen.
Walau tidak dijual bebas secara grosir dan retail di pasaran, produk-produk Prime Quality ini telah mendapatkan pelanggan setianya sendiri. “Umumnya justru dari kalangan modern bakery dan usaha makanan berskala menengah. Sebab mereka ingin yang terbaik bagi pelanggan sehinggamengutamakan penggunaan tepung berkualitas untuk membuat resep turun-temurun keluarga, misalnya”, kata Rike.
Bisa Custom Flour
Meskipun produknya banyak digunakan oleh kalangan industri , target utama pasar SRR saat ini justru para pelaku Usaha Kecil dan Menengah. “Sebab jika kita kalkulasikan, sebetulnya para pelaku industri kecil dan menengah ini lebih banyak. Selain itu mereka juga lebih loyal”,jelasnya.
Menurut Rike, industri kecil dan menengah sebetulnya lebih concern terhadap kualitas. Di sisi lain, pendidikan bakeri mereka umumnya juga masih menengah. Sehingga daripada mencampur-campur terigu untuk aplikasi olahan, pelaku industri kecil menengah akan lebih memilih terigu yang sudah sesuai dengan peruntukannya. “Itulah mengapa mereka lebih memilih terigu kualitas super prime ini, “ jelas Rike.
Selain berusaha menyediakan kebutuhan produk tepung, Rike juga mengatakan bahwa SRR akan mengadakan berbagai pelatihan bagi para pelaku industri kecil menengah.
“Supaya mereka juga merasa bahwa SCC merupakan bagian dari usaha mereka sendiri, sehingga kemitraan yang telah terjalin dengan SRR semakin bertambah dekat”, harap Rike. Meski demikian, pelaku industri besar pun tak dilupakan. SRR memiliki alat flour- ixing yang saat ini diklaim satu-satunya di Indonesia untuk membuat custom flour atau tepung terigu berdasarkan pesanan. “Kami bisa menciptakan tepung yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan juga tidak akan memberikan spesifikasi ukuran produknya pada pihak lain,” terang Rike.
Di situlah Sriboga Customer Center ini akan berperan penting. “Hal-hal tersebut membutuhkan proses yang intensif seperti konsultasi, uji-coba dan pengawasan produk”, terang Rike. SRR sendiri tak hanya ingin berhenti pada pelatihan sekali. Rike menjelaskan bahwa SRR ingin meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Setelah pelatihan dasar, selanjutnya SRR ingin melakukan pelatihan tingkat lanjut terhadap para pelanggan. “Ini yang kami harapkan dapat lakukan di SCC”, pungkasnya.