Bogasari Latih 32 Kader Posyandu Untuk Atasi Stunting
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Jumat, 22 Maret 2024 10:21
- Diterbitkan pada Jumat, 22 Maret 2024 10:21
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 517
- 22 Mar
Guna membangun kemandirian pos pelayanan terpadu (Posyandu) Kelurahan Lagoa dan Kalibaru dalam pengentasan stunting yang dialami 157 anak di wilayahnya,
Bogasari memberikan pelatihan pengolahan makanan berbasis terigu kepada sejumlah kader posyandu. Pelatihan berlangsung di Bogasari Baking Center (BBC) Tanjung Priok, Jakarta Utara selama 2 hari dan melibatkan 16 kader dari masing-masing posyandu, yakni tanggal 21 Februari dan 5 Maret 2024.
Kedua pelatihan dipandu Chef Haryanto dari BBC dan berlangsung dari pukul 8 pagi sampai jam 3 sore dengan konsep 30 % teori dan 70 % praktik. Ada 2 resep yang diajarkan kepada para kader posyandu, yakni siomay dan macaroni schotel. Peserta diajarkan secara praktik menyeluruh mulai dari persiapan bahan hingga cara penyajian.
“Alasan pemilihan kedua resep ini adalah karena mudah dan praktis untuk diproduksi di rumah serta tidak perlu investasi alat khusus. Kedua jenis makanan ini juga disukai semua kelompok usia dan harga relatif terjangkau,” jelas Chef Haryanto.
Dasar pemilihan resep siomay dan macaroni schotel ini juga selaras dengan tujuan dari program pengentasan masalah stunting yang sedang dijalankan Bogasari kerja sama dengan posyandu di 2 kelurahan yang bersebelahan langsung dengan pabrik. Bogasari berharap posyandu semakin mandiri dalam pengentasan stunting ke depan baik secara sumber daya modal dan semakin kompeten dalam penyiapan makana bergizi.
“Makanya dalam sesi teori kami mengajarkan kepada para kader posyandu secara menyeluruh seputar kandungan nutrisi dalam tepung terigu serta jenis makanan yang bisa dihasilkan dari terigu. Karena beberapa faktor masalah stunting diantaranya adalah tingkat kesadaran dan pemahaman akan makanan bernutrisi, sampai pada pembuatan atau ketersediannya. Dalam hal kemandirian secara modal mengatasi stunting, saat pelatihan para kader posyandu juga diajarkan seputar peluang usaha hingga cara menghitung harga pokok penjualan (HPP),” tambah Haryanto.
Pelatihan untuk kader posyandu ini masih merupakan bagian dari rangkaian kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) Bogasari dalam hal pengentasan stunting wilayah sekitar pabrik. Pelatihan lain yang pernah diberikan adalah budidaya hidroponik pada November 2023 lalu. Dengan pelatihan mengenai modul hidroponik, kader diharapkan bisa membudidayakan aneka sayuran sebagai asupan gizi bagi anak-anak stunting.
“Khusus untuk penjualan makanan berbasis terigu seperti siomay dan macaroni schotel diharapkan pada bulan Mei atau Juni kader posyandu sudah produksi dan jualan,” kata Naufal Izul dari bagian Industrial Relation Bogasari pabrik Jakarta. (RAP/OJT). *PB (Sumber: Bogasari)