Semangat Menginspirasi 2 Srikandi Mitra Bogasari
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Rabu, 21 Desember 2022 10:48
- Diterbitkan pada Rabu, 21 Desember 2022 10:48
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 755
- 21 Des
Setiap usaha pasti ada jalan ceritanya. Setiap kesuksesan pasti ada suka dukanya. Itulah yang membuat kisah sukses setiap pelaku usaha menjadi sesuatu yang sangat menginspirasi dan menyemangati.
Seperti yang dirasakan para peserta acara Forum Komunikasi (Forkom) Paguyuban/UKM Mitra Bogasari tahun 2022 yang digelar secara online (daring) pada Rabu 7 Desember 2022. Dua UKM mitra Bogasari dari Lombok dan Balikpapan berbagi cerita juang menjalankan usaha dari nol yang terus membuahkan sukses.
Adalah Riswah Yuni, Founder dan Owner Cake Salakilo asal Balikpapan dan Sayuk Wibawati yang juga perintis dan pemilik Nutsafir Lombok, dua srikandi yang menjadi pembicara utama dalam acara Forkom Online Bogasari 2022. Kedua wanita tangguh yang merintis usaha dari nol ini bercerita banyak mulai dari latar belakang memilih usaha yang ditekuni hingga masa-masa sulit yang dihadapi, termasuk di era pandemi.
Kedua mitra Bogasari ini memiliki keunikan usaha yang mengusung kearifan lokal. Mereka sama-sama berhasil mengkolaborasikan tepung terigu dengan komoditas pertanian lokal menjadi oleh-oleh khas daerah masing-masing. Produk Nutsafir adalah aneka kue kering dari 9 varian yaitu kacang ijo, kacang mete, kacang kedelai, biji kopi, dan kacang lainnya yang diolah bersama tepung terigu Kunci Biru Bogasari. Resep awalnya berasal dari nenek moyang yang berupa kue kacang tanah.
Sayuk Wibawati memulai usaha Nutsafir tahun 2012 dan terus merambah sukses menjadi oleh-oleh khas Lombok, termasuk di acara Balapan Mandalika-Lombok 2022. Banyak penghargaan yang berhasil diraihnya baik di tingkat daerah maupun nasional. Makanya sering diundang menjadi pembicara motivator di berbagai acara UKM. “Sebelum pandemi, kami sudah melewati masa sulit akibat gempa yang melanda Lombok sehingga ekonomi di sektor pariwisata merosot tajam,” kenang Sayuk.
Mengusung kearifan lokal juga berhasil dilakukan Cake Salakilo. Surplus buah salak di Balikpapan berhasil dimanfaatkan Riswah Yuni menjadi aneka makanan dan minuman, termasuk didalamnya cake yang menggunakan terigu Segitiga Biru. Tidak hanya menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Balikpapan tapi juga mempekerjakan banyak orang, praktik lapangan kerja (PKL) untuk siswa SMK dan mahasiswa, bahkan pelatihan usaha buat para ibu PKK.
Dalam paparannya, Yuni dan Sayuk juga sukses melewati masa sulit di era pandemi. Manakala sebagian UKM gulung tikar, kedua Srikandi UKM Mitra Bogasari ini malah berhasil menaikkan omset usahanya. Era pandemi yang mengharuskan UKM melek digital berhasil mereka lewati makanya banjir pesanan. “Saat pertemuan fisik dibatasi, hampers menjadi pilihan orang bersilaturahmi, baik saat Lebaran maupun Natalan. Bersyukur kami langsung bisa beradaptasi dengan pemasaran dan distribusi secara digital,” ucap Yuni.
Berbagai keberhasilan ini tidak hanya mengudang kagum para UKM peserta Forkom Online Bogasari 2022, tapi juga tertarik untuk berkolaborasi. Seperti halnya Anis, pendiri sekaligus ketua Paguyuban Sekar Pote yang berlokasi di Kabupaten Sampang. Ia sangat ingin UKM anggota Sekar Pote berkesempatan belajar dari Cake Salakilo mengingat di Bangkalan, Madura juga banyak buah salak. “Boleh Bu, saya senang berbagi. tinggal pilih mau datang ke dapur Cake Salakilo di Balikpapan atau saya yang mau didadatngkan ke Bangkalan,” ucap Yuni.
Acara Forkom 2022 jelang akhir tahun ini dihadiri 71 perwakilan Paguyuban UKM dari berbagai daerah. Mereka antara lain Edy Santoso dari Paguyuban Parimas Solo, Anis Safitri dari Paguyuban Sekarpote (Sampang-Madura), Dian Pariagung (Tulungagung), Irene BCL Flobamora (Kupang), Marlena Komunitas UKM Bangka Belitung, Pandiono (Paguyuban Tunggalrasa Garamiro Jakarta), Ebit dari Angso Duo ( Jambi), Rahmathia (Paguyuban Beruang Madu Balikpapan), Erdina Indrawati (Paguyban Panter-Jember), dan masih banyak lagi. “Inilah yang kita harapkan dan kami syukuri setiap kali ada acara Forkom karena dari berbagai daerah kita bisa berbagi inspirasi dan semangat untuk tumbuh Bersama Bogasari,” ucap Yuni.
Hal senada disampaikan Wakil Kepala Divisi Bogasari Erwin Sudharma. Ia menegaskan, Bogasari tidak akan pernah membiarkan mitra UKM berjuang sendiri. Selalu ada komitmen untuk terus bersama-sama menghadapi situasi sesulit apapun termasuk tantangan ekonomi di tahun 2023. Secara global ada 3 faktor yang mempengaruhi yakni energi terutama dampak yang ditimbulkan akibat perang Rusia-Ukraina, faktor perubahan iklim, dan terakhir ketahanan pangan.
“Kalau kita bicara tentang tepung terigu banyak hal yang bisa kita sharing. Mulai dari ketersediaan bahan baku gandum, minyak sebagai bahan energi untuk transportasi, dan hal lainnya. Virus Covid-19 yang masih saja ada dengan berbagai varian dan subvarian masih terus menjadi ancaman. Kita bersyukur sudah divaksin namun harus tetap waspada. Kita bersyukur Indonesia inflasi kita tergolong yang sangat-sangat baik. Kita inflasi 5,7% sedangkan negara lain ada yang sampai puluhan bahkan sampai 100% lebih,” papar Erwin.
Wakil Kepala Divisi Bogasari mengatakan, sudah hampir 3 tahun Indonesia menghadapi pandemi dan bersyukur bisa dilewati. Apapun tantangan berat di tahun 2023, dengan terus bahu-membahu dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa kita harus optimis bisa menghadapinya. “Dan Bogasari siap untuk terus bergandengan tangan dengan mitra UKM serta paguyuban menghadapi setiap tantangan ke depan. Tadi Bu Yuni dan Bu Sayuk sudah menceritakan kisah perjuangan yang sangat menginspirasi kita semua. Terima kasih untuk Nutsafir dan Cake Salakilo. Sehat dan sukses selalu buat kita semua,” ucap Erwin. (RAP). *PB (Sumber: Bogasari).