Walikota Apresiasi Langkah Bogasari Hadapi Pandemi
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 26 Oktober 2020 10:42
- Diterbitkan pada Senin, 26 Oktober 2020 10:42
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 1514
- 26 Okt
Rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Utara tampak serius menyimak penjelasan Vice President People Organization and Development (VP POD) Bogasari terkait model absensi karyawan Bogasari yang sudah menggunakan sistem Face Recognition. Mesin face recognition ini sudah dipasang 4 di samping kantor PUS SPSI, 2 di FSBP, dan 1 di gedung Segitiga Biru sejak Agustus lalu.
Model absensi dengan cara pengenalan wajah ini menjadi bagain dari adaptasi kebiasaan baru (AKB) Bogasari menghadapai era pandemic Covid-19. Tidak hanya untuk menghindari sentuhan atau kontak tangan dan jari dengan model absensi selama ini (hand key), tapi juga untuk mendeteksi apakah karyawan memakai masker atau tidak.
“Jadi kalau karyawan tidak memakai masker maka absensinya tidak akan terdeteksi atau dianggap tidak hadir. Mau tidak mau karyawan harus pakai masker karena ini sesuai protokol pencegahan pandemi Covid-19,” papar Anwar di hadapan rombongan yang terdiri dari Walikota Jakarta Utara, Wakapolres Jakarta Utara, Dandim 0502 Jakarta Utara, Danlantamal III Jakarta dan anggota Forkopimko lainnya.
Saking tertarik dan penasaran, Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko pun meminta Anwar memperagakan cara kerja mesin absensi face recognition tersebut. Dan saat Anwar tidak memakai masker mesin absensi baru di Bogasari tersebut pun berbunyi. “Karena bunyi maka satpam juga akan menghampiri si karyawan dan mengingatkan agar memakai masker sesuai protokol,” jelas Anwar yang disambut dengan senyum apresiasi dari Walikota dan rombongan.
Kendatangan Walikota Jakarta Utara bersama rombongan Forkopimko, Senin (14/9/2020) lumayan mendadak atau hanya 3 jam sebelumnya. Kunjungan ini untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di industri dan perkantoran, terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat yang diberlakukan di DKI Jakarta sejak Senin 14 September lalu.
Hasil evaluasi, lanjut Sigit, ternyata Bogasari telah menjalankan protokol kesehatan seperti yang diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 88 tahun 2020. "Kita ikuti di sini dari mulai proses awal kami datang, ada kewajiban-kewajiban yang sudah diterapkan, mulai dari menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh, jaga jarak, dan mencuci tangan. Bahkan sistem absensi di Bogasari sudah menggunakan kamera pengenal wajah sehingga tidak ada kontak fisik,” ungkap Sigit.
Di awal kedatangan rombongan di Bogasari, juga langsung mengikuti protokol pencegahan pandemi Covid-19 yang diikuti karyawan bahkan manajemen selama ini. Mulai dari pemeriksaan suhu oleh satpam, penyiraman desinfektan, dan mencuci tangan. “Ini benar-benar sesuai protokol dan berlaku sama buat semua,” ucap Danlantamal III Jakarta, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Hermanto kepada kru Warta Bogasari yang berada di lapangan.
Usai dari pemeriksaan absesni dekat kantor PUK SPSI, rombongan menuju Ruang Empat Sekawan. Selain diisi dengan sambutan dari Manajemen Bogasari yang disampaikan Wakil Kepala Divisi Erwin Sudharma dan rombongan Forkopimko, acara dilanjutkan dengan tanya jawab seputar penerapan protokol Covid-19 dan kunjungan lapangan ke Mill AB, jetty A dan area packing.
Hampir 2 jam rombongan Forkopimko Jakarta Utara berada di Bogasari. Manajemen lain yang ikut mendampingi Senior Vice Presindent Manufacturing Bobby Ariyanto dan Andry Wiryanto, Vice President Engineering and Technology Division.
“Kita berharap, berbagai protokol yang sudah dijalankan Bogasari ini dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 khususnya di kawasan industri. Bahkan kami juga berharap, segenap karyawan Bogasari bisa menjadi agen pencegahan pademi Covid-19 di tengah masyarakat, minimal di wilayah mereka tinggal,” ucap Walikota saat wawancara door stop di depan pintu lobi gedung Kunci Biru sebelum meninggalkan lokasi guna meninjau kawasan industri lainnya. (RAP/DEO). *PB (Sumber : Bogasari).