HARYANTO MAKMOER Tak Pernah Pelit Ilmu
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Sabtu, 24 Juli 2010 16:50
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 8582
- 24 Jul

Dialah Haryanto Makmoer, seorang baker, Technical Service Manager PT. Sinar Meadow International Indonesia, dan pengajar berbagai kursus sekaligus konsultan untuk bakery-bakery.
Awalnya, menjadi seorang baker bukanlah cita-cita seorang Haryanto. “Saya bermimpi untuk bepergian ke luar
Sejalan dengan waktu, Haryanto menjadi jatuh cinta dengan ilmu yang ia pelajari, “Saat teman-teman lain pulang dan gaul, saya malah memilih membantu dosen untuk mempersiapkan bahan-bahan untuk praktek keesokkan hari,” ujar pria penyuka makanan
Berani meninggalkan comfort zone, Haryanto menjajal kemampuannya bergabung dengan LKI (Lembaga Kuliner
Tetap Rendah Hati
Menjadi seorang baker dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, tak membuat Haryanto menjadi sombong, “Mencari lawan atau musuh itu jauh lebih mudah ketimbang mencari teman. Karena itu, saya berusaha untuk bersikap baik dengan sesama baker maupun kompetitor produk . Dengan berteman dengan semua kalangan akan membuat kita menjadi ‘kaya’, karena akan bisa sharing pengetahuan dan pengalaman,” jelas Haryanto.
Pekerjaan sehari-harinya sebagai technical service manager di sebuah perusahaan fat and oil, mengharuskannya untuk selalu siap melakukan uji coba produk hingga menjadi sebuah karya pastry, cake maupun produk pangan lainnya yang berhubungan dengan bahan-bahan yang diproduksi oleh perusahaan tempatnya bekerja. Di waktu lain, Haryanto juga harus berhubungan dengan berbagai bakery yang menginginkan konsultasi atas penggunaan produk, bahkan kadang konsultasi berlanjut ke ide-ide jualan sebuah bakery. “Saya tidak pelit memberikan berbagai tips maupun ide-ide pada saat melakukan uji coba produk kepada bakery-bakery. Karena kalau kita memberikan yang terbaik, rejeki kita akan dipermudah,” ucapnya sambil tersenyum.
Selain disibukkan dengan tugas sehari-harinya, pria yang berulang tahun tiap 23 Maret ini juga sering berkeliling Indonesia bahkan keluar negeri untuk melakukan demo-demo produk atau memberikan berbagai kursus bagi kalangan profesional, industri maupun ibu-ibu rumah tangga. “Kursus itu seperti bagi-bagi ilmu, kalau memberikan pengetahuan kepada orang jangan tanggung-tanggung,” tegas Haryanto. Tambahnya, “
Asah Ilmu
Walaupun sudah belasan tahun
Haryanto bercita-cita, suatu saat baker atau chef itu menjadi pekerjaan pilihan. Bukan sekadar pekerjaan seadanya. “Baker atau chef juga memiliki tanggung jawab yang besar, harus bisa memberikan informasi yang benar. Pekerjaan ini juga pakai hati, dalam menjalankan harus tersenyum tulus. Karena kalau hati dan mulut kita tersenyum, otomatis roti yang kita buat juga akan tersenyum manis,” ujarnya setengah berkelakar. “Kalau sudah berkomitmen dengan pekerjaan, terutama dalam bidang pastry dan bakery, sebaiknya jangan setengah-setengah. Karena hasil pekerjaan kita juga terlihat kurang total. Jangan mudah melihat hijaunya rumput tetangga, karena lihat gaji di tempat lain naik, lalu ikut-ikutan pindah agar gaji bisa naik. Tapi kita harus melihat bagaimana kita bisa mensupport perusahaan atau bisnis tempat kita bekerja. Kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh, hasil karya kita juga mencerminkan kesungguhan hati,” pesan Haryanto.
Untuk membuat ‘orang dapur’ tidak dipandang sebelah mata, sebagai orang yang bekerja di dapur juga harus bisa menunjukkan kelasnya. “Ibaratnya seperti berlian, kalau sudah diasah dengan baik jangan diperlakukan sembarangan, tidak digosok lagi atau dibiarkan kotor tidak mengilap lagi. Bagaimana kita menjaga berlian itu tetap berkilau, jangan hanya disimpan di tempat yang kotor, tidak terpelihara, Tapi jika berlian tadi diperlakukan dengan baik, kilaunya akan tetap terpendar. Sama halnya dengan ilmu yang kita miliki. Dengan ilmu yang kita kuasai, tidak lantas puas begitu saja, harus terus dikembangkan,” lanjutnya. “Yang penting, sebagai seorang baker maupun chef jangan pernah berhenti belajar. Karena dengan belajar kita menyerap banyak pengetahuan, baik ilmu hidup maupun ilmu untuk menunjang profesi kita agar tetap bisa memberikan yang terbaik bagi sesama,” ujar Haryanto yang masih sering mengikuti berbagai training di luar negeri untuk mengembangkan ilmu dan trend terbaru dalam bidang baking.
Pastry&Bakery@Rika Eridani, foto-foto : Halasan Sihombing