Chendawati Gunawan Tak Berhenti Bermimpi
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Senin, 28 Juni 2010 18:26
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 8589
- 28 Jun
Meneruskan usaha dari sang mertua yang sudah kondang ada susah dan senangnya. Tak cukup niat, tapi berkat usaha keras dan kemauan membuat Chendawati Gunawan menjadi sama terkenalnya dengan Ny. Liem, sang mertua.
Seringkali tampil simpel namun tetap cantik, itulah Chendawati Gunawan. Pastry&Bakery beruntung bisa menemuinya di sela-sela kesibukannya memberi pelajaran di tempat kursus miliknya, Ny. Liem di Jl. Naripan 80,
Sejak tahun 2000 silam, Chendawati yang kerap dipanggil Achen ini terjun mengurus bisnis Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) Ny. Liem. “Kebetulan saya diberi mandat oleh ibu mertua saya yaitu Ny. Liem untuk mengelola tempat kursus sekaligus mengembangkan bisnis,” jelas Chendawati. Bersama sang suami, Dr. Med. Gunawan, mereka bekerja sama membangun pusat pengajaran dan keterampilan pembuatan kue, roti dan masakan yang sudah dirintis oleh sang ibu mertua sejak tahun 1966. Kebersamaan Gunawan dan Chendawati selain membesarkan pusat pengajaran roti, kue dan masakan juga mengembangkan bisnis yang mendukung keberhasilan dari pusat kursus ini. Lanjut Chendawati, “Bersama suami, kami mulai merintis bakery, serta toko peralatan dan bahan
Tak Pelit Bagi Ilmu
Berkat kegigihan Chendawati, LPK Ny. Liem setelah dikelolanya menjadi makin terkenal sampai mancanegara. Seringkali ia menerima tamu-tamu dari luar negeri untuk belajar berbagai roti, kue bahkan masakan
Tak hanya murid-muridnya yang datang dari berbagai
Keberhasilan LPK Ny. Liem berkat kepercayaan dari para peserta kursus yang sudah terpupuk sejak ibu mertuanya, Ny. Liem, saat memulai bisnis ini. “Saya tidak pelit berbagi ilmu. Kalau murid yang masih belum mengerti bisa menanyakan langsung kepada saya sampai benar-benar bisa. Kalau sudah praktek di rumah dan belum berhasil atau garapannya gagal, boleh di bawa ke sini (LPK Ny. Liem, red.). Kami akan membantu untuk memberikan solusi agar kegagalan tidak terulang lagi dan bisa sukses membuat kue atau roti,” menurut wanita yang berulang tahun pada 24 April ini.
Banyak Ide
Chendawati sudah menghasilkan ratusan resep-resep yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Ia sendiri mengaku tak pernah kehabisan ide untuk mengembangkan resep-resep. “Saya harus terus memperbaiki diri dengan cara terus menciptakan inovasi-inovasi. Tak perlu waktu khusus untuk memperoleh ide untuk meciptakan resep. Saat mengajar kadang usulan atau celetukan dari peserta kursus mampu memicu saya untuk menciptakan resep baru,” papar wanita yang selalu tampil simpel namun apik ini.
“Saya sering kedatangan peserta kursus dari luar pulau. Seperti saat ini (sewaktu wawancara berlangsung, Chendawati sedang lunch break mengajar sekumpulan ibu-ibu dari Riau, red.) ibu-ibu peserta kursus meminta materi mengenai kue-kue atau masakan berbahan dasar singkong, ubi, talas dan sukun. Secara spesifik, mereka meminta saya mengajarkan resep-resep yang lain dari biasanya. Nah, tantangan seperti ini membuat saya terpacu menghasilkan inovasi menarik dari bahan-bahan yang tidak biasa,” ujar Chendawati.
Jeli dengan keadaan sekitarnya untuk menambah kreasi resep, Chendawati minimal sekali hingga dua kali dalam setahun menyempatkan diri mengikuti perbagai kursus di luar negeri. “Belum lama ini saya kembali dari
Chendawati dan suaminya Gunawan sudah berhasil membangun LPK Ny. Liem yang sudah terkenal menjadi semakin kondang. Tapi, mimpi Chendawati juga belum berakhir, “Setelah bisa mengembangkan LPK Ny. Liem, saya juga masih ingin membuat sekolah yang menghasilkan lulusan yang piawai dalam bisnis food service,” ujar Chendawati menutup pembicaraan dengan Pastry&Bakery.
Pastry&Bakery/@Rika Eridani
Foto-foto : dok. Ny. Liem, Richard Mandala, Halasan Sihombing