Dunia cokelat bukanlah sesuatu yang baru bagi Yoko Sulistio, pemilik gerai yang juga merangkap sebagai chocolatier dari de Chocola. Tahun 1940an, ayah dan kakeknya sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia cokelat khususnya produksi cokelat rumahan dengan jangkauan pemasaran di seputar Jawa Tengah seperti Magelang, Semarang dan Yogyakarta. Tetapi, Home industry ini ternyata tidak dapat bertahan lama, persaingan bisnis cokelat yang semakin besar membuat mereka memutuskan untuk menutup usaha tersebut. Kecintaan Yoko terhadap cokelat tidak membuat ia mati langkah untuk terus mengembangkan produk cokelat rumahan. Hal ini bukan hanya sebagai usaha untuk melanjutkan bisnis keluarganya yang terhenti cukup lama, namun juga sebagai penyalur hobinya yang sangat gemar berkreasi dengan aneka cokelat.
Asli dan Menarik
Agar produknya dikenal masyarakat luas, di tahun 2009, Yoko membuka gerai pertamanya di Central Park, Jakarta Barat. Selain tepatnya pilihan mal baru namun ramai, ditunjang juga dengan penampilan gerai yang menarik. Dengan menggunakan nama de Chocola, gerai cokelat ini pun hadir ditengah para penikmat cokelat dan mampu menyedot perhatian dengan memberikan kualitas cokelat terbaik ala home industry, “Meskipun kami terbilang home industry, tetapi kami tetap mengedepankan kualitas produk. Salah satunya adalah menggunakan cokelat asli couverture untuk semua produk de Chocola,” ungkap Yoko. Mengusung konsep “Homestyle Chocolates”, semua produk yang dihasilkan de Chocola dibuat sesuai dengan standar resep yang dimiliki oleh Yoko, “Semua resep de Chocola saya dapatkan dari ibu saya, karena dulu ibu sering membantu ayah dan kakek dalam menjalankan usaha cokelatnya. Jadi benar-benar resep original keluarga,” jelas ibu dari 4 orang anak ini.
Bentuk Unik
Ada yang berbeda dari bentuk cokelat di gerai ini, Cokelat potongan ala de Chocola tidak seperti cokelat lainnya yang memiliki potongan dengan ukuran sama, disini kita akan menemukan potongan cokelat yang mencirikan cokelat buatan rumah dengan bentuk potongan tidak seragam. “Kami memang ingin memperkuat image produk cokelat khas rumahan, makanya bentuk cokelatnya sendiri tidak seragam karena benar-benar tidak menggunakan cetakan cokelat,” lanjut wanita cantik yang ramah senyum ini. Di tengah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar, kreativitas selalu dibutuhkan untuk bisa mengembangkan produk unggulan. Inilah yang dilakukan oleh Yoko demi memperkenalkan produknya ke pasar yang lebih luas.