Banyaknya pencinta cokelat mendorong tumbuhnya penyedia toko-toko cokelat homemade berkualitas premium. Berbagai rangkaian produk yang dihasilkan dari cokelat seperti praline dan truffle manjadi andalannya. Salah satu toko cokelat homemade kelas premium adalah Gold Praline.s Sebelum hadir di Rukan Permata Senayan pada tahun 2005, Damayanti Satria sebagai pemilik Gold Pralines telah menjalankan bisnis cokelatnya ini sejak 1980-an dari rumah. Pada waktu itu aneka cokelat eksklusif seperti praline dan truffle hanya bisa dinikmati di hotel berbintang. Berawal dari sinilah wanita berbintang Aries ini melihat peluang untuk mengembangkan bisnis cokelat, untuk bisa dinikmati oleh semua pencinta cokelat di Jakarta.
Mulai Dari Rumah
Melihat peluang bisnis cokelat praline dan truffle yang masih sangat jarang pada masa itu, Yanti, panggilan akrab wanita kelahiran 28 April 1961 inipun belajar khusus tentang cokelat di Belgia. Selama tiga bulan Yanti belajar singkat tentang semua pengetahuan dasar bagaimana menangani cokelat. Sepulang belajar mengolah dan mengenal cokelat, Yanti pun mantap merintis bisnis cokelat dengan skala home industri yang kala itu masih jarang pelakunya. Pelanggannya pun berawal dari teman-teman dekat dan kerabat.
“Pesanan berawal dari teman-teman dekat yang menyebar dari mulut ke mulut, waktu itu kan internet belum ada seperti sekarang,” jelasnya. Pada tahun 2005 wanita yang juga pencinta cokelat ini pun memberanikan diri membuka Gold Pralines sebagai toko khusus cokelat setelah bertahun-tahun melakukan bisnis cokelatnya dari rumah. Ada banyak suka duka yang sudah dilaluinya menjalankan bisnis ini. “Dalam bisnis selalu ada up dan down, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Apalagi di Indonesia bisnis cokelat adalah bisnis seasonal. Berbeda dengan di luar negeri yang apalagi Eropa, cokelat sudah menjadi bagian dari budaya,” tambah Yanti. Menurutnya, meski saat ini banyak pelaku bisnis cokelat dia yakin masing-masing memiliki segmen sendiri dan punya pelanggan sendiri. Menjaga konsistensi kualitas produk cokelatnya menjadi salah satu kunci sukses Yanti bertahan dalam bisnis cokelat. Karena menurutnya meski memiliki resep yang sama, komposisi paduan bahan baku yang digunakan bisa menghasilkan hasil yang berbeda.
Kemasan Eksklusif Jadi Daya Jual
Layaknya toko cokelat pada umumnya aneka praline, truffle dan cokelat bar menjadi rangkaian produk cokelat yang ditawarkan Gold Pralines. Dengan motto “delicious handmade chocolate” hingga saat ini Gold Pralines memiliki sekitar 25 varian untuk isian cokelat praline dan truffle yang dibuat secara handmade dengan beragam bentuk dan tampilan. Cokelat dengan filling rhum, kopi, teh, kacang dan butterscotch menjadi favorit di sini dengan harga Rp. 6000 hingga Rp.8000/pcs. Aneka cokelat bar dengan packaging menarik pun bisa Anda temui di sini. Tak hanya itu Gold Pralines juga menerima pesanan cokelat customized untuk berbagai kebutuhan mulai dari wedding gift, cokelat hampers, baby shower hingga launching produk yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang dikemas dalam packaging menarik. Karena menurut wanita alumni Fakultas Ilmu Ekonomi Atma Jaya ini, selain produk cokelatnya sendiri kemasan eksklusif menjadi daya jual tersendiri dalam bisnis cokelat. Karena itu Yanti juga terjun langsung dalam memilih design-design packaging yang digunakan. “Special order untuk cokelat dengan berbagai macam rasa dan bentuk memang menjadi salah satu kelebihan kita,” tambahnya. Cokelat berbentuk Rama Shinta menjadi cokelat yang sering dipesan sebagai gift pada acara pernikahan.