Target 25.000 Pengunjung karena Meningkat Jumlah Peserta East Food & East Pack Indonesia 2019
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Rabu, 19 Juni 2019 17:03
- Diterbitkan pada Rabu, 19 Juni 2019 17:03
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 1639
- 19 Jun
Surabaya – Penyelenggara Pameran International terbesar yang sudah memasuki tahun ke-11 kali ini yaitu East Food & East Pack Indonesia 2019 menargetkan peningkatan pengunjung mencapai 25.000 orang. Jumlah tersebut terlihat dari meningkatnya sebanyak 100 % dari pendaftaran online dari penyelenggaraan di tahun lalu (2018) yang mencapai 20.000 pengunjung.
“ Jumlah target pengunjung meningkat, karena jumlah peserta pameran juga 20 persen. Selain itu juga ada pavilion makanan dan minuman dari Korea Selatan sebanyak 12 perusahaan yang memiliki daya tarik tersendiri, “ ungkap Daud D Salim selaku CEO Krista Exhibitions, saat jumpa pers di Grand City Convex Surabaya, Senin (17/06/2019).
Acara yang akan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 20 – 23 Juni 2019 di Grand City, Surabaya ini merupakan pameran dalam bidang industri makanan dan minuman, bahan baku, teknologi dan jasa pelayanan serta teknologi pengemasan. Pameran yang berlangsung di tahun ke-11 akan diikuti lebih dari 185 peserta baik dari lokal maupun Internasional . Mengingat banyaknya pihak yang dilibatkan dalam pameran ini
"Antara lain Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Specialty Coffe Association of Indonesia (SCAI), Indonesian Chef Association Badan Pimpinan Daerah Jawa Timur dan Komunitas UKM Berbagi Bersama Berkembang," jelas Daud.
Ketua Umum GAPMMI, Adhi S Lukman, menambahkan kinerja industri makanan dan minuman ditarget tumbuh 9 persen untuk 2019 ini.
"Sementara di tahun 2018 lalu, capaian industri mamin Indonesia di 6,9 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Adhi.
Dengan moment pameran terkait industri mamin di Surabaya ini bisa mendorong pencapaian target tersebut yang akan dikebut di semester II tahun ini. Apalagi Surabaya merupakan gerbang dari Indonesia Timur.
Menurut Adhi, pertumbuhan pasar Mamin, terutama di segmen FMCG (Fast Moving Consumer Good) di wilayah timur mengalami peningkatan positif.
"Misalnya si Sulawesi dan Kalimantan tumbuh 3 persen. Itu untuk segmen FMCG yang peredarannya di ritel modern. Belum mamin yang tidak melalui FMCG," tambah Adhi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Budhi Wibowo, menuturkan di tahun 2019 ini, industri menengah dan besar yang dibawah AP5I, juga berkomitmen memperluas pasar lokalnya.
"Selama ini, 99 persen perusahaan yang menjadi anggota kami pasarnya adalah ekspor. Tahun ini, pasar lokal kami targetkan untuk ditambah, mengingat potensinya yang tidak besar," tukas Budhi.
Pameran yang berlangsung setiap tahun ini akan diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan seminar, demo memasak oleh beberapa Chef yang tergabung dalam Indonesian Chef Association (ICA) dan kegiatan terkait kopi dengan Specialty Coffe Association of Indonesia (SCAI). *PB/Puji