fbpx

Strategi Marketing Meraih Pasar

     Merespon bisnis cokelat yang terus berkembang, Cocoa Pin memiliki keunikan tersendiri untuk meraih pelanggan. Tak hanya rajin mengikuti berbagai pameran, atau membagibagikan sampel cokelat, namun mengajak kita merasakan pengalaman mengolah produk cokelat.

     Ajang Hong Kong International Bakery Expo 2012 baru saja lewat. Namun di tengah puluhan stand pastry dan bakery yang menjejali ajang tersebut, ada satu yang juga cukup menarik perhatian pengunjung. Selain membagikan sampel cokelat, para pengunjung juga diberi kesempatan untuk mencoba berkreasi dengan cokelat. “Cokelat adalah sesuatu yang bisa dimodifikasi menjadi banyak hal. Kami ingin memberi pengalaman berbeda kepada pelanggan,” ungkap Ho Chi Pin, instruktur sekaligus pemilik Cocoa Pin kepada Pastry and Bakery beberapa saat lalu. Cocoa Pin yang terhitung masih baru memasuki pasar chocolatier di Hong Kong. Maka banyak hal yang harus dilakukan agar memperoleh pelanggan dan agar dikenal di kalangan masyarakat Hong Kong. Cocoa Pin sendiri cukup unik karena tak hanya menjual aneka praline hingga cake, tapi juga menyediakan tempat kursus berkaitan dengan cokelat dan pastry.

Agresif Melakukan Promosi

     Meski sudah eksis selama 4 tahun terakhir, Cocoa Pin merasa masih banyak hal yang bisa dipromosikan dari sepotong cokelat. Ho yang merintis bisnis ini dari usaha rumahan, berprinsip bahwa dari cokelat tak sekedar keuntungan finansial baginya, tapi bisa memberi banyak manfaat untuk para pelanggan. Untuk itu Cocoa Pin berani melakukan promosi besar-besaran. Tentu saja langkah melakukan promosi akan menguras dana yang cukup besar, namun Ho dan pihak manajemen menganggap hal ini salah satu langkah yang harus ditempuh jika menginginkan efek berupa brand awareness dari Cocoa Pin akan tetap melekat di dalam ingatan pelanggan.

     Selain melakukan promosi, Ho beranggapan agar bisnisnya makin maju ia harus agresif, “ Karena kami bisnis berasal dari rumahan yang kecil dan bila tidak melakukan langkahlangkah yang jitu dan berani kami tidak bakal diperhitungkan,” begitu Ho tentang strategi marketingnya. Strategi ini banyak membuahkan hasil. Cocoa Pin memperoleh beberapa kontrak dari beberapa maskapai penerbangan. Cocoa Pin berhasil dikenal di karena berani melakukan promosi dan melakukan strategi marketing yang berbeda dibandingkan dengan pebisnis bakery/pastry/chocolatier di Hong Kong. “Sikap agresif dalam memperkenalkan Cocoa Pin harus dilihat dari kacamata yang positif. Jika kurang agresif, promosi yang dijalankan tidak akan menghasilkan gaung,” ujar Ho.

Harus Mau Repot

     Agar selalu dikenang oleh pelanggan maupun calon pelanggan, Cocoa Pin tak hanya berstrategi membagikan sampel produk cokelatnya. Dalam mengikuti berbagai eksibisi yang berkaitan dengan food service, Cocoa Pin sengaja membuat semacam workshop hands-on bagi pelanggannya. Manajemen Cocoa Pin benar-benar membawa perlengkapan mereka ke tengah acara yang diikuti. Meski terkesan ribet, namun hasilnya cukup lumayan. Selama beberapa hari stand Cocoa Pin selalu ramai oleh pengunjung, yang tak hanya ingin mencicipi cokelat, atau melihat demo yang dibawakan para chocolatier-nya, namun juga turut mencoba berkreasi dengan cokelat yang sudah disediakan oleh Cocoa Pin. Strategi mampu menjaring pelanggan untuk memiliki pengalaman bersentuhan dengan cokelat. Para pelanggan tak hanya diajari menangani cokelat, tapi juga bisa berkreasi membuat produk cokelat favoritnya sesuai bahan-bahan yang sudah disediakan.

     “Awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan pengolahan produk cokelat. Tetapi, saat saya mengunjungi stand Cocoa Pin dalam acara Hong Kong International Bakery Expo 2012, menjadi tertarik mengikuti workshop singkat. Apalagi stand Cocoa Pin dipadati pengunjung, rasa penasaran saya makin tinggi. Setelah selelasi mengikuti workshop cokelat, ternyata sangat menarik dan mengagumkan,” ungkap Yang Wing Yan, salah satu pengunjung stand Cocoa Pin dalam Hong Kong International Bakery Expo 2012 lalu.Berkat kesungguhan mau repot-repot membuka workshop gratis bagi pengunjung Hong Kong International Bakery Expo 2012 lalu, saat ini Cocoa Pin memiliki daftar panjang calon peserta kursus pembuatan produk cokelat. Kursus ini ternyata juga tidak murah. Namun sudah mencapai daftar tunggu. Berdurasi sekitar 2 jam, kita harus merogoh kocek HK $ 558 (sekitar Rp. 650.000), dengan membuat 2 resep kreasi membuat cokelat.

Memperluas Ruang Usaha

     Melihat animo masyarakat Hong Kong yang cukup tinggi terhadap produk cokelat, Ho Chi Pin mengaku memiliki target untuk memperluas usahanya. “Selain lokasi di Hennessy Road 166-164 Hong Kong terlalu kecil, kami ingin memperluas ruang sekaligus memperluas pasar dengan membuka sekitar tiga outlet baru di wilayah Hong Kong. “Usaha kami dengan menggenjot marketing dan promosi besar-besaran memang membuahkan hasil. Namun untuk bisa terus maju, kami tak boleh berhenti begitu saja. Setelah memperoleh keuntungan secara finansial maupun brand awareness dari masyarakat Hong Kong, kami akan segera mengolah hasil tersebut dengan berinvestasi berupa membuka beberapa outlet baru,” ujar Ho.

     Lanjutnya lagi, “Cocoa Pin memang masih sangat baru. Kami baru saja memasuki tahun ke-empat. Namun kami sadar, agar tetap dikenal oleh masyarakat Hong Kong, Cocoa Pin tidak bisa bersantai-santai. Masih banyak hal yang harus dilakukan agar nama Cocoa Pin makin dikenal.”