fbpx

Customer Gatering PT. SAF. INDONUSA

BANDUNG - Sebagai bentuk penghargaan kepada customer loyal, PT Saf Indonusa mengadakan customer gathering pada 17 Maret lalu di sebuah café di Bandung.

     Secara khusus, Heru Laksana menyempatkan hadir untuk mendemokan roti, walau pun beliau baru kembali dari luar negeri sehari sebelumnya. “Meskipun ada yang mengatakan produk yeast dari PT Saf Indonusa terbilang mahal, tapi untuk saya sendiri harga yang mahal memberikan mutu yeast yang sangat baik. Roti yang saya buat hasilnya lebih bagus, karena oven kick-nya lebih mengembang ke atas bukan ke samping,” ujar Heru Laksana memberikan testimoni terhadap produk yeast PT Saf Indonusa.
 
“Saf Indonusa sudah 10 tahun, tidak ada salahnya memberi penghargaan kepada pelanggan-pelanggan setia yang selama ini memakai produk kami. Lalu tidak semua pernah bertemu dengan para petinggi PT Saf Indonusa, jadi melalui acara ini kita semua bisa bertatap muka dengan suasana santai,” jelas Christine Anggraeni, selaku Act. Area Sales Manager Central I PT Saf Indonusa.
 
Acara yang dimulai pukul 11 itu dibuka dengan penjelasan company profile oleh Christine. Kemudian dilanjutkan dengan produk knowledge oleh J.K. Santoni selaku Bakery Technical Coordinator PT Saf Indonusa. Pada kesempatan tersebut PT Saf Indonusa juga memperkenalkan premix donat dan pao untuk rumah tangga (retail). Seluruh peserta juga berkesempatan mencicipi donat-donat lezat persembahan tim baker PT Saf Indonusa. Heru Laksana menyatakan kekagumannya atas sukses acara customer gathering PT Saf Indonusa, “ Banyak pelaku bisnis di Bandung yang hadir, melihat animo yang baik seperti ini membuktikan bahwa produk PT Saf Indonusa memang lebih baik,” ujar Heru.
 
Sebelum makan siang, Heru Laksana berkenan mendemokan roti manis Eye of Dragon Bread. “Pada saat masih dalam adonan yang sudah dibentuk hanya rata, tapi setelah melalui masa fermentasi dan masuk oven, hasil oven kick-nya sangat bagus, menghasilkan produk yang bermutu,” ungkap Heru. Resep lengkap bisa dilihat di tabloid BIZ TREN edisi mendatang. P&B/Eka Alam Sari, foto-foto: Dok. Saf Indonusa